300x250 AD TOP

Powered by Blogger.

Tuesday, 24 September 2013

Tagged under:

Kebudayaan Masyarakat Multikultural di Era Globalisasi

MAKALAH

KEBUDAYAAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL DI ERA GLOBALISASI

Makalah ini  untuk Memenuhi Syarat  Kelulusan Pasopati
Pendamping :
M. Hasan Bisri







Disusun Oleh:

Muhammad Bazzar
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS YUDHARTA PASURUAN
2013






MAKALAH
KEBUDAYAAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL DI ERA GLOBALISASI
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr. Wb. Puji Syukur terlimpahkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan berkah-Nya yang telah dilimpahkan kepada penyusun. Sehingga dapat menyelesaikantugasnya dalam menulis makalah untuk memenuhi tugas Pasopati 2013.Makalah ini disusun dengan harapan agar dapat berguna bagi para pembaca sebagai sumber referensi pembelajaran. Namun sebagaimana pepatah mengatakan,tak ada gading yang tak retak,saran dan kritik yang membangun tetap kami butuhkan guna memper dalam pengetahuan kami untuk menjadi yang lebih baik dari pada sekarang. Semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis maupun pembaca.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Pasuruan, 19 September 2013


Penyusun

Muhammad Bazzar




Daftar Isi
Kata Pengantar-------------------------------------------------------------------------------
Daftar Isi--------------------------------------------------------------------------------------
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang----------------------------------------------------------------
1.2 Identifikasi Masalah----------------------------------------------------------
1.3 Rumusan Masalah------------------------------------------------------------
1.4  Tujuan-------------------------------------------------------------------------
Bab II Pembahasan
2.1 Globalisasi dan Budaya ----------------------------------------------------
2.2 Globalisasi dalam Kebudayaan Tradisional Indonesia-------------
2.3 Perubahan Budaya dalam Globalisasi----------------------------------
2.4 Pengaruh globalisasi terhadap budaya bangsa-----------------------
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan-------------------------------------------------------------------
3.2 Daftar Pustaka----------------------------------------------------------------



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
  Secara umum globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari prosesmanusia global itu. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkandalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Proses globalisasi ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mampu mengubah dunia secara mendasar. Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para pakar ekonomi, sampai penjual iklan. Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi informasidan komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak globalisasi. Dari kemajuan bidang ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Contoh sederhana dengan teknologiinternet, parabola dan TV, orang di belahan bumi manapun akan dapat mengakses berita dari belahan dunia yang lain secara cepat. Hal ini akan terjadi interaksi antar masyarakat dunia secara luas, yang akhirnya akan saling mempengaruhi satu sama lain, terutama pada kebudayaan daerah, seperti kebudayaan gotong royong, menjenguk tetangga sakit dan lain-lain. Globalisasi juga berpengaruh terhadap pemuda dalam kehidupan sehari-hari, seperti budaya berpakaian, gaya rambut dan sebagainya.
Multikultualisme adalah pemahaman atas adanya unsur-unsur yang berbedadalam suatu konsep sehingga penekanan makna multikulturalisme terletak adanya seb-isme yang mengakui perbedaan ada dalam kesederajatan, baik secara individual maupunsecara kebudayaan (kompleks). Multikulturalisme sendiri dimaknai sebagai hadirnya sejumlah masayarakat dan kebudayaan serta berdampingan, dimana antara mereka saling terjalin suatu interaksi dan dalam interaksi tersebut dikembangkan suatu pemahaman satu sama lain untuk dapat saling menghargai, bertoleransi, rukun dan menghormati.
Multikulturalisme memposisikan manusia, masyarakat dan kebudayaan ada dalam kesejajaran dan kehormatan yang sama dan seimbang, maka keberadaban terletak pada kesanggupan untuk berpandangan, bersikap, dan bertindak atas nama kemuliaan bersama.


1.2 dentifikasi Masalah
Dalam masyarakat multikulturalisme di era globalisasi menimbulkan berbagai masalah di bidang kebudayaan, misalnya :
- Hilangnya budaya asli suatu daerah atau suatu negara
- Terjadinya erosi nilai-nilai budaya
- Menurunnya rasa nasionalisme dan patriotisme
- Hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong
- Kehilangan kepercayaan diri
- Gaya hidup kebarat
-baratan
1.3 Rumusan Masalah
Adanya globalisasi menimbulkan berbagai masalah terhadap eksistensi kebudayaan daerah, salah satunya adalah terjadinya penurunan rasa cinta terhadap kebudayaan yang merupakan jati diri suatu bangsa, erosi nilai-nilai budaya, terjadinya akulturasi budaya yang selanjutnya berkembang menjadi budaya massa.
1.4 Tujuan
1. Mengetahui pengaruh globalisasi terhadap masyarakat multikulturalisme
2. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat multikulturalisme agar menjunjung tinggi kebudayaan bangsa sendiri


BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Globalisasi dan Budaya
  Globalisasi yang sudah mulai terasa sejak akhir abad ke-20, telah membuat masyarakat dunia termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu aspek yang terpengaruh adalah kebudayaan. Terkait dengan kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Menurut Koentjaraningrat kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujud yang mencakup gagasan atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan, dimana hal-hal tersebut terwujud dalam kesenian tradisional kita. Oleh karena itu nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis,yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi pentingartinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan sub sistem dari kebudayaan Bagi bangsa Indonesia aspek kebudayaan merupakan salah satu kekuatan bangsa yang memiliki kekayaan nilai yang beragam, termasuk keseniannya. Kesenian rakyat, salah satu bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia tidak luput dari pengaruh globalisasi.Globalisasi dalam kebudayaan dapat berkembang dengan cepat, hal ini tentunya dipengaruhi oleh adanya kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh akses komunikasidan berita namun hal ini justru menjadi bumerang tersendiri dan menjadi suatu masalahyang paling krusial atau penting dalam globalisasi, yaitu kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengertahuan dikuasai oleh negara-negara maju, bukan negara-negara berkembang seperti Indonesia. Akibatnya, negara-negara berkembang, seperti Indonesia selalu khawatir akan tertinggal dalam arus globalisai dalam berbagai bidang seperti politik,ekonomi, sosial, budaya, termasuk kesenian. Globalisasi sebagai sebuah proses ditandaidengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mampu mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Menurut Simon Kemoni (Sosiolog Kenya) mengatakan bahwa dalam proses globalisasi, negara-negara harus memperkokoh dimensi budaya mereka dan memelihara struktur nilai-nilainya agar tidak dieliminasi oleh budaya asing. Dalam globalisasi, berbagai bangsa harus mendapatkan informasi ilmiah yang bermanfaat dan menambah pengalaman. Terkait dengan seni dan budaya, seorang penulis asal Kenya bernama Ngugi Wa Thiong’o menyebutkan bahwa perilaku dunia Barat, khususnya Amerika seolah-olah sedang melemparkan bom budaya terhadap rakyat dunia. Mereka berusaha untuk menghancurkan tradisi dan bahasa pribumi sehingga bangsa-bangsa tersebut kebingungan dalam upaya mencari indentitas budaya nasionalnya. Penulis Kenyaini meyakini bahwa budaya asing yang berkuasa di berbagai bangsa, yang dahulu dipaksakan melalui imperialisme, kini dilakukan dalam bentuk yang lebih luas dengannama globalisasi.


2.2 Globalisasi dalam Kebudayaan Tradisional Indonesia
Proses saling mempengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar masyarakat. Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesiaataupun kelompok-kelompok masyarakat yang mendiami nusantara telah mengalami proses dipengaruhi dan mempengaruhi. Kemampuan berubah merupakan sifat yang penting dalam kebudayaan manusia. Tanpa itu kebudayaan tidak mampu menyesuaikandiri dengan keadaan yang senantiasa berubah. Perubahan yang terjadi saat ini berlangsung begitu cepat. Hanya dalam jangka waktu satu generasi banyak negara-negara berkembangtelah berusaha melaksanakan perubahan kebudayaan, padahal di negara-negara maju perubahan demikian berlangsung selama beberapa generasi.
Pada hakekatnya bangsa Indonesia, juga bangsa-bangsa lain, berkembang karenaadanya pengaruh-pengaruh luar. Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi dengan pihak luar, hal inilah yang terjadi dalam proses globalisasi. Oleh karena itu, globalisasi bukanhanya soal ekonomi namun juga terkait dengan masalah atau isu makna budaya dimananilai dan makna yang terlekat di dalamnya masih tetap berarti. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dalam berbagai hal, seperti keanekaragaman budaya, lingkungan alam, dan wilayah geografisnya. Keanekaragaman masyarakat Indonesia ini dapat dicerminkan pula dalam berbagai ekspresi keseniannya. Dengan perkataan lain, dapat dikatakan pula bahwa berbagai kelompok masyarakat di Indonesia dapat mengembangkan keseniannya yang sangat khas. Kesenian yang dikembangkannyaitu menjadi model-model pengetahuan dalam masyarakat.


2.3 Perubahan Budaya dalam Globalisasi
Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma social merupakan salah satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas- batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Misalnya saja khusus dalam bidang hiburan massa atau hiburan yang bersifat masal, makna globalisasi itu sudah sedemikian terasa. Sekarang ini setiap hari kita bisa menyimak tayangan film di tv yang bermuara dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea, dll melalui stasiun televisi di tanah air. Belum lagisiaran tv internasional yang bisa ditangkap melalui parabola yang kini makin banyak dimiliki masyarakat Indonesia. Sementara itu, kesenian-kesenian populer lain yang tersaji melalui kaset, vcd, dan dvd yang berasal dari manca negara pun makin marak kehadirannya di tengah-tengah kita. Fakta yang demikian memberikan bukti tentang betapa negara-negara penguasa teknologi mutakhir telah berhasil memegang kendali dalam globalisasi budaya khususnya di negara ke tiga. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya. Di saat yang lain dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi oleh banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yanglebih beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan keseniantradisional kita. Dengan parabola masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi. Kondisi yang demikian mau tidak mau membuat semakin tersisihnya kesenian tradisional Indonesiadari kehidupan masyarakat Indonesia yang sarat akan pemaknaan dalam masyarakat Indonesia. Misalnya saja bentuk-bentuk ekspresi kesenian etnis Indonesia, baik yang rakyat maupun istana, selalu berkaitan erat dengan perilaku ritual masyarakat pertanian. Dengan datangnya perubahan sosial yang hadir sebagai akibat proses industrialisasi dan sistem ekonomi pasar, dan globalisasi informasi, maka kesenian kita pun mulai bergeser ke arah kesenian yang berdimensi komersial. Kesenian-kesenian yang bersifat ritual mulai tersingkir dan kehilangan fungsinya. Sekalipun demikian, bukan berarti semua kesenian tradisional kita lenyap begitu saja. Ada berbagai kesenian yang masih menunjukkan eksistensinya, bahkan secara kreatif terus berkembang tanpa harus tertindas proses modernisasi. Pesatnya lajuteknologi informasi atau teknologi komunikasi telah menjadi sarana difusi budaya yang ampuh, sekaligus juga alternatif pilihan hiburan yang lebih beragam bagi masyarakatluas. Akibatnya masyarakat tidak tertarik lagi menikmati berbagai seni pertunjukan tradisional yang sebelumnya akrab dengan kehidupan mereka. Misalnya saja kesenian tradisional wayang orang Bharata, yang terdapat di Gedung Wayang Orang Bharata Jakarta kini tampak sepi seolah-olah tak ada pengunjungnya. Hal ini sangat disayangkan mengingat wayang merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional Indonesia yang sarat dan kaya akan pesan-pesan moral, dan merupakan salah satu agen penanaman nilai-nilai moral yang baik, menurut saya. Contoh lainnya adalah kesenian Ludruk yang sampai pada tahun 1980-an masih berjaya di Jawa Timur sekarang ini tengah mengalami mati suri´. Wayang orang dan ludruk merupakan contoh kecil dari mulai terdepaknya kesenian tradisional akibat globalisasi. Bisa jadi fenomena demikian tidak hanya dialamioleh kesenian Jawa tradisional, melainkan juga dalam berbagai ekspresi kesenian tradisional di berbagai tempat di Indonesia. Sekalipun demikian bukan berarti semua kesenian tradisional mati begitu saja dengan merebaknya globalisasi. Di sisi lain, ada beberapa seni pertunjukan yang tetap eksis tetapi telah mengalami perubahan fungsi.
   Ada pula kesenian yang mampu beradaptasi dan mentransformasikan diri dengan teknologi komunikasi yang telah menyatu dengan kehidupan masyarakat, misalnya saja kesenian tradisional Ketoprak´ yang dipopulerkan ke layar kaca oleh kelompok Srimulat. Kenyataan di atas menunjukkan kesenian ketoprak sesungguhnya memiliki penggemar tersendiri, terutama ketoprak yang disajikan dalam bentuk siaran televisi, bukan ketoprak panggung. Dari segi bentuk pementasan atau penyajian, ketoprak termasuk kesenian tradisional yang telah terbukti mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Selain ketoprak masih ada kesenian lain yang tetap bertahan dan mampu beradaptasi dengan teknologi mutakhir yaitu wayang kulit. Beberapa dalang wayang kulit terkenal seperti Ki Manteb Sudarsono dan Ki Anom Suroto tetap diminati masyarakat, baik itu kaset rekaman pementasannya, maupun pertunjukan secara langsung. Keberanian stasiun televisi Indosiar yang sejak beberapa tahun lalu menayangkan wayang kulit setiap malam minggu cukup sebagai bukti akan besarnya minat masyarakat terhadap salah satu khasanah kebudayaan nasional kita. Bahkan Museum Nasional pun tetap mempertahankan eksistensi dari kesenian tradisonal seperti wayang kulit dengan mengadakan pagelaran wayang kulit tiap beberapa bulan sekali dan pagelaran musik gamelan tiap satu minggu atau satu bulan sekali yang diadakan di aula Kertarajasa, Museum Nasional
2.4 Pengaruh globalisasi terhadap budaya bangsa
Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia . Derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyatamenimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya. Perkembangan 3T (Transportasi, Telekomunikasi, dan Teknologi)mengkibatkan berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya negeri sendiri .Budaya Indonesia yang dulunya ramah-tamah, gotong royong dan sopan berganti dengan budaya barat, misalnya pergaulan bebas. Di Tapanuli (Sumatera Utara) misalnya, dua puluh tahun yang lalu, anak-anak remajanya masih banyak yang berminat untuk  belajar tari tor-tor dan tagading (alat musik batak). Saat ini,teknologi semakin maju, ironisnya kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut semakin lenyap di masyarakat, bahkanhanya dapat disaksikan di televisi dan Taman Mini Indonesi Indah (TMII). Padahal kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut, bila dikelola dengan baik selain dapat menjadi pariwisata budaya yang menghasilkan pendapatan untuk pemerintah baik pusat maupundaerah, juga dapat menjadi lahan pekerjaan yang menjanjikan bagi masyarakat sekitarnya. Hal lain yang merupakan pengaruh globalisasi adalah dalam pemakaian bahasa indonesia yang baik dan benar (bahasa juga salah satu budaya bangsa). Sudahlazim di Indonesia untuk menyebut orang kedua tunggal dengan Bapak, Ibu, Pak, Bu,Saudara, Anda dibandingkan dengan kau atau kamu sebagai pertimbangan nilai rasa.Sekarang ada kecenderungan di kalangan anak muda yang lebih suka menggunakan bahasa Indonesia dialek Jakarta seperti penyebutan kata gue (saya) dan lu (kamu). Selainitu kita sering dengar anak muda mengunakan bahasa Indonesia dengan dicampur-campur  bahasa inggris seperti OK, No problem dan Yes, bahkan kata-kata makian (umpatan)sekalipun yang sering kita dengar di film-film barat, sering diucapkan dalam kehidupansehari-hari. Kata-kata ini disebarkan melalui media TV dalam film-film, iklan dansinetron bersamaan dengan disebarkannya gaya hidup dan fashion . Gaya berpakaianremaja Indonesia yang dulunya menjunjung tinggi norma kesopanan telah berubahmengikuti perkembangan jaman. Ada kecenderungan bagi remaja putri di kota-kota besar memakai pakaian minim dan ketat yang memamerkan bagian tubuh tertentu. Budaya perpakaian minim ini dianut dari film-film dan majalah-majalah luar negeri yangditransformasikan kedalam sinetron-sinetron Indonesia .
Derasnya arus informasi, yang juga ditandai dengan hadirnya internet, turut serta`menyumbang` bagi perubahan cara berpakaian. Pakaian mini dan ketat telah menjadi trend dilingkungan anak muda. Salah satu keberhasilan penyebaran kebudayaan Baratialah meluasnya anggapan bahwa ilmu dan teknologi yang berkembang di Barat merupakan suatu yang universal. Masuknya budaya barat (dalam kemasan ilmu danteknologi) diterima dengan `baik`. Pada sisi inilah globalisasi telah merasuki berbagaisistem nilai sosial dan budaya Timur (termasuk Indonesia ) sehingga terbuka pula konflik nilai antara teknologi dan nilai-nilai ketimuran.





BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengaruh globalisasi menimbulkan pengaruh yang negatif bagi kebudayaan bangsa Indonesia . Norma-norma yang terkandung dalam kebudayaan bangsa Indonesia perlahan-lahan mulai menghilang. Akibatnya teknologi disertai nilai-nilai interinsik yangdiberlakukan di dalamnya, telah menimbulkan isu mengenai globalisasi dan padaakhirnya menimbulkan nilai baru tentang kesatuan dunia. Oleh karena itu, kita sebagaigenerasi muda harus tetap melestarikan kebudayaan bangsa kita sendiri agar dalam eraglobalisasi ini, kebudayaan kita tidak semakin menghilang.

3.2 Daftar Pustaka

1. Koenjaraningrat. 1990. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.
2. http://www.google=pengaruh globalisasi terhadap eksistensi kebudayaan daerah.com/
3. Handayani, Tri. 2011. Diktat Pendidikan Kewarganegaraan. Semarang
4. Hang Out

Saturday, 14 September 2013

Tagged under:

Profil ku

         kenalin nih nama Gue Muhammad alBazzar biasa dipanggil Al Bazzar
aku sekarang Studi Teknik Sipil di Yudharta University sebenarnya g' nyambungsih dengan jurusanku waktu di SMA tpi ya g' papalah nuruti Guru dan teman" karna orang itu ada dua => bakat & minat mungkin selama ini aku lebih pada minat so g' berhasil yah aku konsultasi pada guru aku & teman" ku apasih bakat aku tuh..? dan guruku  bilang berhitung dan teman" bilang desain. dan aku tanya lagi pantesnya aku ini ambil jurusan apa dan mereka sepakat disuruhlah ambil Teknik sipil, ya sudah deh aku ambil emang takdir gg bisa dirabah.

trus karang aku lagi nerusin usaha Ebes gue industri Rokok PR. AROFAH FAJAR walau gue g' suka rokok yah dijalanin ajalah coz gue anak pertama dan adik gue masih kecil  dan Ebes gue udah g' sanggup lagi dan pengennya ngurusi sawah aja katanya,
 dan aku minta do'anya ma ANTUM biar aku bisa bertambah sukses bisnis lagi mulai dari properti, perbankan,  kuliner, konveksi, industri, kontraktor, konsultan, dll aku pengen jadi pengusaha yang santri guys yang banyak bermanfaat bagi ummat stuju kan.. dah Aku Ridho jika antum sukses dan aku yakin antum Ridho jika aku sukses... amin..... dah.... doain ya  makasih.....
Tagged under:

Tentang Teknik Sipil

langsung aja aku share secara singkat tentang teknik sipil yang aku ambil dari beberapa sumber, monggo di baca di bawah ini :)

Defenisi Tentang Teknik Sipil

Didalam bahasa inggris Teknik Sipil adalah Civil Engginering maksud dari Civil Engginering merupakan sebuah disiplin Ilmu yang berhubungan dengan Pekerjaan-pekerjaan untuk kepentingan Masyarakat umum. yaitu Pekerjaan untuk Merencanakan dan Membangun sebuah konstruksi yang bisa digunakan baik sebagai fasilitas umum maupun pribadi. Pekerjaan-pekerjaan Teknik Sipil yang merupakan fasilitas umum diantaranya yaitu Jembatan, Pelabuhan, jalan Raya, dan Bandar Udara.

Sejarah Teknik Sipil

Peradaban Islam di era keemasan telah memberi sumbangan yang begitu besar dalam bidang teknik sipil (civil engineering).Di era kejayaannya, para insinyur Muslim telah berhasil membangun sederet karya besar dalam bidang teknik sipil berupa; bendungan, jembatan, penerangan jalan umum, irigasi, hingga gedung pencakar langit.

Anehnya, beragam karya besar ilmuwan Muslim dalam bidang teknik sipil itu sama sekali tak pernah diungkap para sejarawan teknik sipil. Bila kita melacak sejarah perkembangan teknik sipil, kisah sukses dan pencapaian yang telah ditorehkan para insinyur Muslim di abad pertengahan itu sama sekali tak disebut.

Peradaban Barat, melalui sejarawan teknik sipilnya seakan-akan menutupi keberhasilan dan mengabaikan pencapaian yang telah ditorehkan para insinyur Muslim. Upaya Barat menutupi keberhasilan para insinyur Muslim di zaman kekhalifahan itu pun mengundang protes dan kecaman di kalangan sejarawan teknik sipil di dunia Barat.

”Sangat tak adil dan tak benar,” cetus Norman Smith dalam bukunya A History of Damsmenanggapi sikap sejumlah sejarawan Barat yang tak mengakui pencapaian para insinyur sipil Muslim. Alih-alih mengakui keberhasilan insinyur Muslim, para sejarawan teknik sipil Barat malah menuding pada era kekuasaan Dinasti Ummayah dan Abbasiyah pembangunan bendungan, irigasi, serta aktivitas teknik lain menurun drastis.

Sejarah teknik sipil yang ditulis Barat menyebutkan bahwa Insinyur Sipil Pertama di Dunia adalah Jhon Smeaton yang hidup di abad ke-18 M. Smeaton mengklaim dirinya sebagai insinyur sipil pertama karena mampu membangun Eddystone Lighthouse. Padahal, jauh sebelum itu di abad ke-9 M, peradaban Islam sudah memiliki insinyur sipil terkemuka bernama Al-Farghani. Selain itu ada pula nama Al-Jazari, insinyur sipil terkemuka dari abad ke-13 M.

Lalu apa saja karya besar yang disumbangkan para insinyur Muslim bagi pengembangan teknik sipil? Sejarah membuktikan, di era keemasannya peradaban Islam telah mampu membangun bendungan jembatan (bridge dam).Bendung jembatan itu digunakan untuk menggerakkan roda air yang bekerja dengan mekanisme peningkatan air. Bendungan jembatan pertama dibangun di Dezful, Iran.

Bendung jembatan itu mampu menggelontorkan 50 kubik air untuk menyuplai kebutuhan masyarakat Muslim di kota itu. Setelah muncul di Dezful, Iran bendung jembatan juga muncul di kota-kota lainnya di dunia Islam. Sehingga, masyarakat Muslim pada masa itu tak mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

Selain itu, di era kekhalifahan para insinyur Muslim juga sudah mampu membangun bendungan pengatur air diversion dam.Bendungan ini digunakan untuk mengatur atau mengalihkan arus air. Bendungan pengatur air itu pertama kali dibangun insinyur Muslim di Sungai Uzaym yang terletak di Jabal Hamrin, Irak. Setelah itu, bendungan semacam itu pun banyak dibangun di kota dan negeri lain di dunia Islam.

Pencapaian lainnya yang berhasil ditorehkan insinyur Islam dalam bidang teknik sipil adalah pembangunan penerangan jalan umum. Lampu penerangan jalan umum pertama kali dibangun oleh kekhalifahan Islam, khususnya di Cordoba. Pada masa kejayaannya, pada malam hari jalan-jalan yang mulus di kota peradaban Muslim yang berada di benua Eropa itu bertaburkan cahaya.

Selain dikenal bertabur cahaya di waktu malam, kota-kota peradaban Islam pun dikenal sangat bersih. Ternyata, pada masa itu para insinyur Muslim sudah mampu menciptakan sarana pengumpul sampah, berupa kontainer. Sesuatu yang belum pernah ada dalam peradaban manusia sebelumnya.

Para insinyur Muslim di masa kejayaan juga telah memberi sumbangan bagi pengembangan teknik sipil dengan menemukan beragam peralatan survei. Peralatan untuk meneliti permukaan berupa papan dari kayu dengan timbangan pengukur garis tegak lurus dan dua cantelan. Saat itu juga suda ditemukan alat untuk mengukur sudut, mengukur lebar sungai serta mengukur jarak antara dua titik yang dipisahkan oleh sebuah halangan yang tak dapat dilalui.

Sebelum peradaban Barat berhasil membangun gedung pencakar langit, para insinyur Muslim pada abad ke-16 M telah berhasil membangun gedung pencakar langit di Shibam, Yaman. Tak heran, jika kota itu dikenal sebagai ‘kota pencakar langit tertua di dunia.’ Inilah contoh pertama tata kota yang didasarkan pada prinsip-prinsip pembangunan secara vertikal.

Di kota Shibam dibangun tak kurang dari 500 tower rumah yang tingginya mencapai 30 meter. Para insinyur teknik sipil Barat untuk pertama kalinya berhasil membangun gedung pencakar langit pertama pada tahun 1885 M. Gedung pencakar langit pertama yang dibangun insinyur barat adalah Home Insurance Building yang tingginya mencapai 42 meter.

Pada abad ke-21 ini, gedung pencakar langit masih berada di negara Muslim yakni di Dubai, yakni Burj Dubai. Pada tahun 1998, gedung pencakar langit tertinggi berada di Malaysia, yakni menara kembar Petronas. Untuk urusan merancang gedung pencakar langit, duania mencatat insinyur Muslim pada abad ke-20 dari Banglades, Fazlur Khan, sebagai ‘Einstein Teknik Struktural’.

Insinyur teknik sipil Muslim di abad ke-12 M, juga telah mampu mendirikan menara tertinggi di abad pertengahan. Menara masjid tertinggi itu adalah Qutub Minar yang tingginya mencapai 72 meter. Sedangkan, menara masjid tertinggi di abad ke-21 ini adalah menara Masjid Hasan II yang tingginya mencapai 201 meter. Menara itu dibangun pada tahun 1986.

Salah satu pencapaian lainnya yang berhasil dibangun para insinyur Muslim adalah sistem pemasok air atau sistem irigasi. Saluran irigasi yang dibagun pada zaman kemilau Islam itu hingga kini masih digunakan di dunia Islam atau wilayah bekas kekuasaan Islam di Eropa, seperti Sicilia, Semenjanjung Iberia dan khusunya Andalusia, Aragon, dan provinsi Valencia di Spanyol.

Sistem irigasi yang dikembangkan para insinyur Muslim itu juga telah diadopsi di Kepulauan Canary dan Amerika. Bangsa Spanyol yang memperkenalkannya ke benua Amerika. Hingga kini, sistem irigasi yang dikembangkan para insinyur Muslim itu masih digunakan di Meksiko, Texas, Peru, dan Chili.

Apa yang dipelajari dalam Ilmu Teknik Sipil

Di dalam Teknik SIpil hampir semua disiplin Ilmu di pelajari. namun pada kesempatan ini saya akan menjelaskan berdasarkan Cabang - Cabang Ilmu Teknik Sipil yang saya ambil dari id.wikipedia.org.

Ilmu Teknik Sipil Bidang Struktural

Cabang yang mempelajari masalah struktural dari materi yang digunakan untuk pembangunan. Sebuah bentuk bangunan mungkin dibuat dari beberapa pilihan jenis material seperti baja, beton, kayu, kaca atau bahan lainnya. Setiap bahan tersebut mempunyai karakteristik masing-masing. Ilmu bidang struktural mempelajari sifat-sifat material itu sehingga pada akhirnya dapat dipilih material mana yang cocok untuk jenis bangunan tersebut. Dalam bidang ini dipelajari lebih mendalam hal yang berkaitan dengan perencanaan struktur bangunan, jalan, jembatan, terowongan dari pembangunan pondasi hingga bangunan siap digunakan.

Ilmu Teknik Sipil Bidang Geoteknik

Cabang yang mempelajari struktur dan sifat berbagai macam tanah dalam menopang suatu bangunan yang akan berdiri di atasnya. Cakupannya dapat berupa investigasi lapangan yang merupakan penyelidikan keadaan-keadaan tanah suatu daerah dan diperkuat dengan penyelidikan laboratorium.

Ilmu Teknik Sipil Bidang Manajemen Konstruksi

Cabang yang mempelajari masalah dalam proyek konstruksi yang berkaitan dengan ekonomi, penjadwalan pekerjaan, pengembalian modal, biaya proyek, semua hal yang berkaitan dengan hukum dan perizinan bangunan hingga pengorganisasian pekerjaan di lapangan sehingga diharapkan bangunan tersebut selesai tepat waktu.

Ilmu Teknik Sipil Bidang Hidrologi

Cabang yang mempelajari air, distribusi, pengendalian dan permasalahannya. Mencakup bidang ini antara lain cabang ilmu hidrologi air (berkenaan dengan cuaca, curah hujan, debit air sebuah sungai dsb), hidrolika (sifat material air, tekanan air, gaya dorong air dsb) dan bangunan air seperti pelabuhan, irigasi, waduk/bendungan(dam), kanal.

Ilmu Teknik Sipil Bidang Lingkungan

Cabang yang mempelajari permasalahan-permasalahan dan isu lingkungan. Mencakup bidang ini antara lain penyediaan sarana dan prasarana air besih, pengelolaan limbah dan air kotor, pencemaran sungai, polusi suara dan udara hingga teknik penyehatan.
Ilmu Teknik Sipil Bidang Transportasi

Cabang yang mempelajari mengenai sistem transportasi dalam perencanaan dan pelaksanaannya. Mencakup bidang ini antara lain konstruksi dan pengaturan jalan raya, konstruksi bandar udara, terminal, stasiun dan manajemennya.
Ilmu Teknik Sipil Bidang Informatika

Cabang baru yang mempelajari penerapan Komputer untuk perhitungan/pemodelan sebuah sistem dalam proyek Pembangunan atau Penelitian. Mencakup bidang ini antara lain dicontohkan berupa pemodelan Struktur Bangunan (Struktural dari Materi atau CAD), pemodelan pergerakan air tanah atau limbah, pemodelan lingkungan dengan Teknologi GIS (Geographic information system).

Perkembangan Ilmu Teknik Sipil masa kini

Saat ini banyak hal-hal baru yang telah ditemukan dalam rangka menyempurnakan Ilmu Ketekniksipilan. hal ini menunjukan bahwa Ilmu Teknik Sipil senantiasa maju dikarenakan banyak Ilmuan Teknik Sipil yang terus menerus melakukan Riset untuk memudahkan pekerjaan -pekerjaan teknik Sipil dilapangan. Perkembangan Konstruksi Beton, Konstruksi Baja, dan cara-cara penyelesaian masalah yang lain. misalnya dengan adanya software Teknik Sipil saat ini sangat memudahkan pekerjaan - pekerjaan Teknik Sipil. yang dulunya sebuah perhitungan Teknik Sipil bisa selesai dikerjakan dengan waktu yang sangat lama. dengan adanya Kemajuan Teknologi saat ini perhitungan tersebut dibuat dengan waktu yang relatif singkat. inilah Perkembangan Teknik Sipil masa kini yang semakin pesat kemajuannya, dan bahkan akan berlanjut dari tahun ke tahun.

Semoga kemajuan Teknik Sipil saat ini dan dimasa yang akan datang akan lebih mampu menyelesaikan persoalan - persoalan yang dihadapi Masyarakat saat ini khususnya yang berhubungan dengan struktur fasilitas Publik.

Demikianlah tulisan sekilas Tentang Teknik Sipil. jika ada yang salah mohon di Koreksi dan jika ada yang mau ditambahkan mohon di berikan masukan di Kolom Komentar ini. terima Kasih.